Cerita seseorang ....
Seperti hari-hari sebelumnya ketika diangkat CPNS hingga, rutinitas pagiku adalah ke kantor yang berjarak sekitar 4 km dari rumah sewaanku yang macetnya minta ampun. Sekitar 6-7 jam, bahkan kadang sampai 9 jam aku dikantor. Pulang dari kantor lanjut kerjaan dirumah sampai malam. Semua pekerjaan aku atur sedemikian rupa sehingga aku sangat enjoy menjalaninya. Sebagian besar PNS tidak suka dengan pekerjaan ini atau bahkan benci. Bendahara. Akupun salah satu dari sekian banyak orang yang mengindar jauh-jauh dari pekerjaan ini karena tanggung jawabnya yang lumayan besar. Bagaimana tidak karena pekerjaan ini berkenaan dengan uang dan laporan. Jika uang tidak pas, mau tidak mau kita sendiri yang mengganti dan jika laporan salah, kita sendiri yang harus memperbaiki.
Begitulah dengan segala keterbatasannku aku sangat menghindari uang yang bukan hakku. Ketika aku mengikuti Bimtek Bendahara Pengeluaran selama dua minggu yang berjibaku dengan kantuk, yang paling ku ingat bahwa tugas Bendahara Pengeluaran adalah menyimpan, membagikan, menatausahakan dan melaporkan keuangan. Untungnya aku tidak usah repot-repot membuatkan SPJ kegiatan karena itu adalah tugas masing-masing dari si empunya kegiatan, tinggal nagih aja, wkwkwkkw.....
Semua kerumitan dan keribetan tanggung jawab sebagai seorang Bendahara, lama-lama bisa aku nikmati. Aku makin terobsesi untuk menjadi semakin baik setiap harinya. Selalu saja ada ide yang aku dapat dari pengalaman dan kesalahan. Apa yang bisa membuat aku semakin baik, maka akan aku lakukan. Jika aku melakukan kesalahan, dilain waktu aku akan menjadi ingat dan sangat berhati-hati. Seperti kemarin, ada Telp dari Kepala Dinas baru yang meminta uang sebesar 10 Juta. Untungnya segera aku koordinasikan segera yang jelas nyatanya hanya seorang oknum yg menggunakan kesempatan dalam kesempitan
Dengan begitu banyaknya macam tugas Bendahara, aku semakin terbiasa untuk membagi waktu dan tenaga. Aku tidak mau menunda-nunda pekerjaan kecuali jika hari itu sudah tidak cukup waktu dan benar-benar tidak memungkinkan. Dukanya menjadi Bendahara adalah jika SPJ sangat susah ditagih sedangkan yang lain juga memerlukan uang untuk kegiatan.
Selain itu, Komputer dan printer rusak, pekerjaan ku akan menumpuk dan perlu waktu khusus untuk menyelesaikannya nanti, meminta bantuan ke pak Sigit Permana, SS
Jika uang sedang kosong, aku beresiko di “Mamai” alias di“ceramahi” oleh mereka yang berkepentingan. Padahal kan, yang membuat terlambat adalah mereka sendiri yang kebiasaan terlambat menyerahkan laporan kegiatan/SPJ, sehingga pekerjaanku juga akan terhambat. Atau versi lain, jika aku terlupa untuk menyisakan uang untuk mereka yang sudah minta dialokasikan, aku juga bisa dapat “ceramah”, hehe…
Hal yang sepele adalah jika ketika menerima SPJ aku tidak teliti. SPJ yang menumpuk sekitar 30 cm tingginya, mana mungkin aku periksa perlembar memastikan semuanya sudah benar. Aku hanya akan menghitung angka yang tertera di halaman depan kwitansinya, menjumlah dan kemudian menyerahkan uang sebesar itu. Dukanya adalah jika ketika aku input, aku menemukan ada SPJ yang tertinggal fotokopi nota, tanda tangan, cap ato yang lain, padahal sebelum sampai ketanganku, SPJ ini harus sudah mampir di tangan Verifikator.
Selain itu, Jika ada yang perlu uang mendadak alias panjar dan tidak meninggalkan rincian, maka nanti aku akan bingung untuk memilah SPJnya yang mana. ada kalanya mereka yang datang dengan menyerahkan setimbun SPJ dan sayangnya aku sedang tidak punya waktu untuk menghitung secara detail sehingga SPJ yang diserahkan aku terima mentah-mentah, hal ini beresiko SPJ yang aku terima jumlahnya tidak sesuai dengan uang yang aku bayarkan.
Untuk segala yang berhubungan dengan serah terima SPJ dan uang ini setiap kalinya aku usahakan untuk menjadi semakin baik dan teliti karena aku tidak mau kecolongan. Aku sangat teliti terhadap uang yang aku simpan dan buku keuanganku. Hampir setiap ada transaksi, sebelum pulang, aku sempatkan kroscek jumlah uang di buku dan di brankas. Jika terjadi selisih, maka aku akan segera mencari-cari sampai dapat. Alhamdulillah selama menjadi BPP, baru minggu kemarin aku kecolongan yang terpaksa harus aku ganti karena itu adalah kelalaianku. Tapi dengan adanya kejadian itu, dilain hari aku pasti akan ekstra hati-hati walaupun sangat menyita waktuku dengan keluarga.
Bendahara juga mungkin akan sedikit menjadi sorotan dikantor jika bisa jalan-jalan dengan biaya pribadi atu jika punya sepatu dan tas baru apalagi Mobil, hihiihihihi... kena lagi deh Suudzon nya.
Terlebih lagi sebagai Bendahara yang paling aku gak suka adalah susah untuk minta ijin atau cuti dikantor. Jika ingin jalan-jalan, aku harus mencari waktu yang kira-kira pekerjaanku longgar, jika tidak, aku beresiko kehilangan uang yang sudah aku pakai untuk membeli tiket dan boking hotel. Sekali lagi, hal ini adalah dikarenakan tugasku sebagai penyimpan dan pendistribusi uang kegiatan.
Selain beberapa duka diatas tentunya ada juga sukanya menjadi Bendahara.
Sukanya menjadi seorang Bendahara antara lain akan punya banyak teman dari SKPD lain, tapi rata-rata mereka adalah Bendahara juga, hehe.. ini karena Bendahara akan sering bertemu dalam rapat atau sosialisasi di Dinas Keuangan Daerah dan di Bank BJB terlebih BJB suka mengadakan doorprize, walaupun belum pernah sekalipun menang. Menjadi terkenal di kantor sendiri, itu sudah pasti. Karena hampir semua orang, sedikit banyak akan berurusan dengan Bendahara.
Kadang aku punya hiburan tersendiri jika mereka yang meminta dana dariku sedang “ceramah”, aku akan sering menggoda mereka. Entah masalah apalah yang kami bahas akan aku buat-buat hanya supaya tidak tegang. Itulah mengapa sehabis “ceramah” suasana akan cair lagi. Besok-besok “ceramah“ lagi, tapi nanti becanda lagi. Sebenarnya bukan ceramah sih, hanya nada suara yang agak meninggi, tapi itu hanya becanda. Menjadi Bendahara juga sering diprioritaskan dalam banyak hal di kantor. Mungkin ini lebih karena dananya ditanganku, gue gitu lho...
Ketika kita menjadi seorang Bendahara dan berniat untuk full menjadi seorang Bendahara, maka cari tahulah apa saja tugas pokok kita, apa saja yang harus dilakukan sejak awal hingga akhir bulan. Apa saja urutan pekerjaan kita dan kepada siapa saja kita akan sering berurusan. Jika mendapat kesulitan, kemana saja kita harus bertanya. Simpan nomor kontak mereka dan jaga hubungan baik dengan mereka. Buat semuanya sejelas mungkin dan atur waktu untuk itu semua.
Juga menjadi kebahagiaan tersendiri bagiku jika aku bisa menyelesaikan semua tugas-tugasku sebelum target yang ditetapkan. Laporan selesai sebelum tanggal 15 setiap bulannya. Semua berkas-berkas tersusun rapi dan jelas di filling. File-file pekerjaan di komputer jadulku tertata rapi dalam folder dengan isinya yang selalu update.
Sebagian PNS golongan III yang menjadi Bendahara akan beruntung di promosikan untuk menduduki sebuah jabatan. Ini karena sebelumnya dia sudah terbukti bisa dipercaya ketika menjadi Bendahara atau bisa juga karena memiliki lebih banyak kenalan.
Itu tadi sebgaian duka dan suka ku menjadi seorang Bendahara. Menghadapi bermacam-macam sifat manusia yang sebagian besar waktuku aku habiskan bersama mereka, sedikit banyak aku harus bisa menyesuaikan diri dengan tiap orang dari mereka. Tapi aku sering kangen masa-masa kebersamaan dikantor jika sedang ada cuti bersama. Aku juga sering kangen jika ada satu orang saja tidak hadir. Aku ingat dulu ketika aku masih bekerja di Kantor sekolah dasar, aku sering merindukan suasana kerja dan teman-teman kerjaku jika sedang libur bersama.
Hampir sepuluh tahun berkecimpung di dunia per PNS an, banyak sudah duka dan suka nya aku jalani. Pindah kesana kemari menambah banyak teman dan sodara. Dari tempat kerja yang dekat sampai yang terjauh sudah aku rasakan. Berganti-ganti jabatan membuat aku kaya akan pengetahuan dibidang itu. Bendahara Gaji, Bendahara Pengeluaran. Dimanapun tempat kerjaku, itu akan menjadi rumah keduaku dan teman sekantorku akan selalu menjadi keluargaku.
Wassalam.
0 comments:
Post a Comment